7 Trik Membuat Alur Cerita yang Bagus dan Menarik Pembaca

Trik Membuat Alur Cerita

Kiat untuk membuat alur cerita yang menarik ini kadang-kadang diabaikan oleh penulis sehingga tulisannya tidak menyentuh pembaca juga. 

Untuk mengetahui bagaimana tips membuat alur cerita yang menarik, hal-hal ini harus dipertimbangkan oleh penulis.

1. Berpikir dengan cara Out of The Box

Alur cerita dimulai dengan pendahuluan - munculnya konflik - klimaks - anti-klimaks - sampai penutupan cerita ini sangat umum digunakan. 

Sayangnya, jika semua cerita adalah cerita pendek, Cerbung, novel, dan cerita-cerita lain yang terus-menerus menggunakan alur, ceritanya akan membosankan.

Oleh karena itu, penulis diminta untuk berpikir di luar alur monoton dan mencoba membuat jalan cerita baru yang menarik. 

Misalnya, penulis dapat mulai menempatkan anti-klimaks di awal cerita dan mengakhiri cerita dengan pengantar.

Penulis juga dapat memulai cerita tentang titik apa pun dengan menggunakan aliran yang tidak dapat diprediksi oleh pembaca. 

Dengan membuat alur baru dalam cerita, ceritanya akan memiliki alur yang menarik dan berbeda dari yang lain sehingga pembaca menikmati cerita baru.

2. Buat pembaca menjadi penasaran

Penulis harus menanamkan dalam benaknya jika tulisan harus berhasil membuat pembaca yang ingin tahu. 

Menggunakan alur yang sama setiap kali menulis akan membuat pembaca dengan mudah menebak cerita dan berakhir dalam cerita. Karena itu, penulis harus pandai membuat pembaca yang ingin tahu.

Tidak perlu memberikan terlalu banyak informasi di awal cerita, penulis dapat menyimpan informasi dan memecahnya berapa banyak bagian hingga akhirnya pembaca akan terus membaca cerita sampai selesai.

3. Masukkan plot twist

Kiat untuk membuat alur cerita yang menarik dengan memasukkan plot twist dalam cerita. 

Ini penting ketika informasi atau peristiwa yang terjadi dalam cerita sangat penting, tetapi penulis ingin mengubah perspektif pembaca pada karakter.

Plot twist akan hadir sebagai insert yang membuat pembaca lebih tertarik membaca cerita karena ternyata ada perubahan dalam perspektif penulis dalam cerita. 

Namun, membuat plot twist tidak semudah yang dibayangkan. Penulis harus mahir untuk memperhatikan berbagai aspek kecil untuk berhasil.

Misalnya, penulis pertama-tama harus membuat pembaca percaya tentang cerita yang diceritakan pada awalnya, jadi ketika ada plot twist di tengah cerita, mereka akan terkejut dan tidak berpikir itu terjadi.

4. Jangan abaikan sisi logika

Pembaca juga  tidak boleh mengabaikan sisi logika saat membuat tulisan atau cerita. Misalnya, jika penulis menulis cerita fiksi, logika penulis harus tetap diprioritaskan. 

Ini dilakukan untuk menghindari kesan "too good to be true" pada penulis. Selain itu, pembaca juga akan lebih terikat pada sebuah cerita yang berhubungan dengan ceritanya.

Jadi ketika penulis ingin membuat keajaiban atau keberuntungan untuk sebuah karakter yang diceritakan, masih berpikir tentang logis apakah keajaiban akan terjadi pada seseorang dalam kehidupan nyata.

Dengan demikian, ceritanya akan lebih hidup dan pembaca lebih tertarik sehingga mereka tidak akan selesai membaca di tengah jalan.

5. Keluar dari alur cerita generik

Dengan membuat alur cerita generik, dalam bentuk pengantar - munculnya konflik - klimaks - anti-klimaks - sampai penutup cerita, cerita yang disajikan tampak membosankan dan monoton. 

Groove generik memang dilakukan oleh penulis saat menyajikan cerita. Tetapi jika disajikan terus menerus, pembaca akan dengan mudah menebak cerita.

Oleh karena itu, penulis harus dapat membuat alur cerita yang menarik dengan mencoba keluar dari alur cerita generik. 

Penulis dapat mulai menulis dari mana saja, itu tidak harus dimulai dengan pendahuluan. Misalnya, ia meningkatkan konflik terlebih dahulu, atau klimaks terlebih dahulu, dan seterusnya yang akan membuat pembaca memiliki pengalaman membaca baru.

6. Memprioritaskan keingintahuan pembaca

Untuk membuat tulisan yang menarik, penulis harus mengabaikan idealisme dan harus memprioritaskan keingintahuan pembaca. 

Bagaimana? 

Penulis diminta untuk memiliki peran dalam menjaga dan mempertahankan keingintahuan pembaca tentang kelanjutan cerita yang sedang dibaca.

Menulis kisah-kisah bahwa aliran mudah diprediksi atau mudah dibaca untuk pembaca akan kurang menarik dan bahkan kurang menantang sehingga tidak menyebabkan rasa ingin tahu dari pembaca.

 Oleh karena itu, selain memprioritaskan pemilihan kamus atau komposisi cerita, penulis juga harus membuat alur menarik untuk meningkatkan rasa ingin tahu.

Dari sana dapat disimpulkan bahwa alur cerita adalah alat paling penting bagi penulis untuk mengeksplorasi atau mengembangkan hasrat membaca. 

Penulis akan memiliki tantangan baru dan terus-menerus berniat untuk membuat cerita yang tidak dapat diprediksi oleh pembaca.

Oleh karena itu, mainkan alur cerita sehingga pembaca akan semakin penasaran dengan kelanjutan dari cerita yang dibuat oleh penulis.

7. Jangan khawatir akan adegan pasaran

Seringkali, penulis takut menulis cerita karena takut akan adegan yang umum dalam cerita. Jika Anda benar-benar ingin menulis, maka rasa takut harus dihapus sesegera mungkin.

Misalnya, seringkali ceritanya berisi adegan pertemuan dua karakter dengan menabrak secara tidak sengaja, atau pasangan yang jatuh cinta ketika orang dewasa ternyata saling mengenal sebelumnya, dan seterusnya.

Tidak apa-apa untuk menulis cerita dengan adegan atau cerita yang sama, karena memang dalam cerita harus memiliki konsep cerita dan adegan yang menarik pembaca. 

Jadi jangan khawatir tentang adegan pasar atau telah terjadi dalam berbagai cerita lain.

Karena itu menariknya cerita bukan karena adegannya, tetapi bagaimana penulis memainkan aliran dan karakter dalam cerita. 

Prioritaskan membuat arus menarik sehingga ketika memasukkan adegan pasar, pembaca atau pemirsa tetap penasaran dan tertarik pada cerita.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url