Era Kompetisi Sepak Bola Perserikatan dan Galatama
Jauh sebelum sepak bola Indonesia berkembang, jangan lupakan juga perkembangan kompetisi sepak bola Galatama.
Kompetisi sepak bola mulai berkembang setelah PSSI terbentuk, kompetisi Galatama merupakan salah satu kompetisi awal setelah terbentuknya kepengurusan PSSI.
Banyak yang menyebutkan bahwa kompetisi Galatama pertama kali muncul pada tahun 1978 pada kongres PSSI.
Galatama merupakan kompetisi resmi yang digulirkan dengan mengadopsi kompetisi di eropa dan menerapkan pembinaan sepak bola secara semi professional.
Kompetisi sepak bola Galatama juga merupakan akar rumput dari kompetisi Perserikatan.
Pada tahun 1982 kompetisi sepak bola Galatama memperbolehkan klub memakai jasa pemain asing, dan salah satu pemain asing yang terkenal era Galatama salah satunya adalah Pandi Ahmad, pemain asal Singapura.
Akan tetapi setelah terjadinya pelarangan pemakaian pemain asing, kompetisi Galatama mengalami penurunan, dan juga diperparah dengan isu suap yang terjadi, kompetsisi Galatama semakin ditinggalkan, sampai pada akhirnya pada tahun 1994 kompetisi Galatama dan Perserikatan secara resmi digabungkan dengan memakai nama Liga Indonesia.
Perbedaan Kompetisi Perserikatan Dan Galatama
Kompetisi Perserikatan
Kompetisi Perserikatan adalah salah satu kompetisi yang pernah ada di Indonesia, akan tetapi kompetisi Perserikatan belum berjalan secara profesional boleh disebut masih kompetisi amatir.
Fanatisme penonton pada saat kompetisi Perserikatan sangat tinggi, dikarenakan klub klub berasal dari daerah.
Kompetisi Galatama
Kompetisi Galatama merupakan salah satu kompetisi yang berasal dari para pengusaha yang pada saat itu disebut tidak mempunyai fanatisme penonton, padahal kompetisi tersebut telah menggunakan jasa pemain asing dan juga pemain semipro.
Daftar Juara dan Runner up Era Perserikatan, sejak 1931 hingga 1994.
1931, Juara VIJ (Persija) runner up PSIM Yogyakarta.
1932, Juara PSIM Yogyakarta runner up VIJ (Persija).
1933, Juara VIJ (Persija) runner up Persib Bandung
1934, Juara VIJ (Persija) runner up VVB (Persis Solo).
1935, Juara Persis Solo runner up PPVIM (Jatinegara).
1936, Juara Persis Solo runner up Persib Bandung.
1937, Juara Persib Bandung runner up Persis Solo.
1938, Juara VIJ (Persija) runner up Persibaja (Persebaya).
1939, Juara Persis Solo runner up PSIM Yogyakarta.
1940, Juara Persis Solo runner up PSIM Yogyakarta.
1941, Juara Persis Solo runner up Persibaja (Persebaya).
1942, Juara Persis Solo runner up Persibaja (Persebaya).
1943, Juara Persis Solo runner up PSIM Yogyakarta.
Daftar Juara dan Runner up Era Galatama sejak 1929 hingga 1993.
1979–80 Warna Agung, runner up Jayakarta
1980–82 Niac Mitra, runner up Jayakarta
1982–83 Niac Mitra, runner up UMS 80
1983–84 Yanita Utama, runner up Mercu Buana
1984 Yanita Utama, runner up UMS 80
1985 Krama Yudha Tiga Berlian, runner up Arseto
1986–87 Krama Yudha Tiga Berlian, runner up Pelita Jaya
1987–88 Niac Mitra, runner up Pelita Jaya
1988–89 Pelita Jaya, runner up Niac Mitra
1990 Pelita Jaya, runner up Krama Yudha Tiga Berlian
1990–92 Arseto, runner up Pupuk Kaltim
1992–93 Arema, runner up Pupuk Kaltim
1993–94 Pelita Jaya, runner up Gelora Dewata