Jendela Apartemen

jendela apartement

Di balik jendela apartemen di lantai paling atas dirinya bisa melihat semua pergerakan dan aktivitas orang orang yang mulai menjalani kehidupannya, sepeda motor dan mobil masih terlihat ramai lancar, setidaknya sampai ketika seorang nenek yang ingin melintas di antara lalulintas yang mulai ramai. 

Terlihat dari jauh wanita uzur nampak kesulitan melintas terlihat dari gerakan gerakan kecil yang nampak ragu. 

Sampai beberapa menit berlalu wanita uzur tersebut masih saja berada di sisi jalan, sampai datang seorang security sebuah hotel datang membantunya melintas, tampak dari jauh wanita uzur tersebut membungkukkan badan setelah security tersebut membantunya melintas.

Pagi yang dirasanya akan sama seperti biasanya sedikit berubah dengan adanya kejadian tersebut.

Ketika tidak adanya kendaraan yang berhenti atau pun sekedar memperlambat laju kendaraannya masih ada rasa manusiawi yang tergerak di tengah rutinitas yang dikejar, yang bahkan mungkin saja rutinitas tersebut bisa saja hanya hal yang membuat dirinya seperti bukan dirinya inginkan.

Hidup yang sepertinya hanya begitu saja.

Pemikiran pemikiran yang datang dengan sendirinya terkadang membuat dirinya berpikir bahwa itu sebagai anugerah atau pun sebaliknya.

Ambisi ambisi yang terkadang membuat risih, sepertinya bukan dengan orang lain, tanpa memikirkan perasaan orang lain ambisi ambisi masih saja mengendalikan pemikiran orang tersebut. 

Dalam benaknya ambisi memang sebuah keadaan dimana suatu kebahagian akan datang setelah dirinya mendapatkan apa yang dirinya inginkan. Tanpa melihat sekeliling, bahwa ada orang lain yang mereka korbankan.

Tidak banyak yang dia pikirkan sekarang, dirinya sekarang hanya menutup jendela apartemen lalu pergi ke dapur dan memilih membuat kopi dan membakar sebatang rokok.


Penulis : The Anairus


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url