Puisi- Genre Sastra: Pengertian, Jenis Jenis Puisi Baru, serta Perbedaannya dengan Puisi Lama
Kita udah sering bahas puisi ya, sekarang aku mau ngebahas tentang puisi jenis baru yang selalu digunakan oleh banyak orang dizaman sekarang baik itu membaca ataupun menciptakan karyanya.
Tapi sebelum kita berkarya ada baiknya mengetahui terlebih dahulu apa itu pusi baru? Gimana sih ciri cirinya dan apa saja jenis jenisnya? Yuk baca dan pahami materi ini hingga selesai. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.
Pengertian Puisi Baru
puisi baru merupakan sebuah jenis puisi yang mempunyai bentuk yang lebih bebas dalam segi aturannya, baik dari jumlah baris, suku kata, rima dan irama.
puisi baru ialah jenis puisi yang tidak ada kaitannya dengan aturan-aturan baku yang ada saat sedang membuat atau membacanya, artinya puisi baru itu jenis puisi yang bebas, tak berhubungan dengan aturan terkait jumlah kata, suku kata, baris, rima (sajak) serta jumlah bait saat proses pembuatannya.
Puisi baru juga dapat dikatakan sebagai salah satu jenis puisi modern yang sudah tidak berhubungan lagi oleh aturan-aturan atau proses pembuatannya secara bebas oleh seorang pengarang, serta puisi ini hadir atau lahir setelah adanya puisi lama.
Jika dibedakan dengan puisi lama, puisi baru bentuknya itu lebih bebas, baik dalam urusan jumlah suku kata, baris, maupun sajaknya. Pada umumnya, untuk nama pengarang puisi baru telah diketahui serta dicantumkan.
Ciri-Ciri Puisi Baru
Berikut adalah macam macam ciri yang ada didalam puisi baru, antara lain:
• memiliki bentuk yang simetris dan rapi,
• sajak akhirnya teratur,
• pola yang dominan memakai pola sajak pantun dan syair,
• Hampir semuanya adalah puisi empat seuntai,
• terdapat sebuah gatra atau kesatuan sintaksis dalam tiap barisnya,
• Setiap gatra mempunyai 2 kata atau 4 hingga 5 suku kata,
• nama pengarangnya dapat dikenal,
• dalam segi perkembangannya disampaikan secara lisan maupun tertulis,
• Memakai majas atau gaya bahasa yang berubah ubah atau biasa disebut dinamis.
Jenis-Jenis Puisi Baru
Macam-macam jenis puisi baru dibedakan lagi menjadi beberapa bagian:
Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isi
Berdasarkan isinya, puisi dapat dibedakan lagi, diantaranya:
Balada
Pengertian balada merupakan salah satu jenis puisi baru yang mengisahkan dan menceritakan tertentu. Didalam Balada terdapat tiga bait serta setiap baitnya mempunyai delapan baris yang berima a-b-a-b-c-c-b lalu beralih jadi berima a-b-a-b-b-c-c-b-c.
Hymne
Definisi hymne merupakan sebuah jenis puisi baru yang mengandung pujian untuk tuhan, dewa, pahlawan, tanah air atau almamater dalam dunia sastra. Tetapi untuk saat ini, hymne menjadi puisi yang dinyanyikan.
Ode
Ode ialah jenis puisi yang isinya mengenai pujian atau sanjungan. Kata-kata yang digunakan anggun tetapi resmi.
Epigram
puisi jenis ini isinya mengenai tuntunan dalam hidup.
Romansa
Romansa meruakan jenis puisi baru yang mengandung tentang luapan rasa cinta dan kasih.
Elegi
Elegi yaitu jenis puisi baru yang terdapat tentang luapan perasaan kesedihan. Tujuan puisi ini adalah untuk mengungkapkan perasaan duka cita, sedih, rindu khususnya karena kepergian seseorang atau mengungkapkan sesuatu yang disesali dimasa lalu.
Satire
Pengertian satire yaitu salah satu jenis puisi baru yang memuat mengenai sindiran kepada penguasa/orang yang mempunyai posisi/jabatan. Salah satu sastrawan yang terkenal dengan sarirenya adalah WS Rendra.
Jenis Puisi Baru Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan bentuknya, puisi baru dibedakan menjadi 8 yaitu:
Distikon
Distikon merupakan salah satu jenis puisi yang mengandung dua baris disetiap baitnya baitnya.
Terzina
Terzina termasuk salah satu jenis puisi yang didalam baitnya ada tiga baris.
Quartain
Quatrain ialah jenis puisi yang memiliki empat baris dalam tiap baitnya.
Kuint
Salah satu ciri kuint adalah jenis puisi yang memiliki lima baris dalam tiap baitnya.
Sektet
Sektet mempunyai salah satu ciri yaitu terdiri atas enam baris dalam tiap baitnya.
Septime
Ciri saptime yaitu mempunyai tujuh baris dalam setiap baitnya.
Oktaf/Stanza
Ciri oktaf/stanza ialah jenis puisi yang memiliki delapan baris dalam tiap baitnya.
Soneta, merupakan sebuah jenis puisi yang didalamnya terdapat empat belas baris serta terbagi menjadi dua.
Dua bait pertama berisi empat baris, dan dua bait kedua berisi tiga baris. Soneta memang beda dengan puisi baru yang lain. Perbedaan itu berada pada ketidakbebasannya dalam urusan rima.
Rima bait pertama sama dengan rima bait kedua. Sementara pola rima bait ketiga sama dengan rima bait keempat.
Perbedaan puisi lama dengan yang baru
Berikut penjelasan perbedaan puisi lama dengan baru, antara lain:
Pengarangnya
Perbedaan Yang paling awal melekat pada puisi baru dengan puisi lama yaitu pengarangnya. Pada umunya, didalam puisi lama tidak tercantum nama pengarangnya atau biasa disebut anonim.
Salah satu hal yang membuat anonimnya nama penulis puisi lama ialah karena puisi ini disebarkan melalui lisan oleh seseorang ke orang lain tanpa diketahui siapa yang paling awal menyebarkannya.
walau begitu, ada juga beberapa puisi lama yang nama pengarangnya tidak sulit untuk diketahui. Contohnya saja Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji.
Sementara nama pengarang dari puisi baru biasanya mudah diketah, karena sering mencantumkan nama pengarangnya, baik itu di bawah judul puisi atau bisa juga di sampul depan sebuah buku antologi puisi.
Penyebaran
Seperti yang telah disampaikan pada bagian pertama, puisi lama adalah puisi yang disebarkan dengan cara lisan dari satu orang ke lain orang.
Mereka menyebarkannya dengan cara mendengarkan terlebih dahulu puisi lama, bisa melalui musik baik dideklamasikan maupun dilagukan. Penyebaran lewat teks serta buku sangatlah sedikit , Hal tersebut membuat nama pengarang puisi lama susah untuk ditemukan serta diteliti lebih dalam oleh para pencari.
Sedangkan cara penyebaran puisi baru melalui buku itu mudah, sehingga nama pengarang pun mampu diketahui serta diteliti.
Penulisannya
Perbedaan terakhir yang ada pada puisi lama serta baru ialah dari tata cara penulisannya. Dari bagian ini, puisi lama dapat dikatakan puisi lama ditulis dengan adanya aturan yang ketat, contohnya saja yang ada disyair.
Jenis puisi lama ini harus ditulis menggunakan beberapa aturan, misalnya: tiap barisnya terdapat delapan hingga dua belas suku kata, wajib adanya empat baris pada setiap baitnya, serta pola rima akhirnya harus a-a-a-a.
Sementara, puisi baru tidak selalu harus mengikuti teknis penulisannya, meski terdapat sejumlah puisi baru yang memiliki teknis penulisan khusus, akan tetapi teknik penulisan tersebut mampu dikembangkan oleh penulisnya.
Contohnya saja pada puisi sonata yang mempunyai sejumlah aturan penulisan, yaitu: harus berjumlah 14 baris yang ditulis dalam format 4-4-3-3, serta rima akhirnya mesti a-b-b-a, a-b-b-ba, c-d-c, d-c-d. tepi, aturan itu dapat diubah dan dikembangkan tanpa perlu menghilangkan aturan dasar dari puisi soneta, harus berjumlah 14 baris.
Itu saja yang dapat aku sampaikan, semoga bermanfaat untuk kita semua, jangan lupa untuk terus kunjungi blog aku ya supaya bermanfaat untuk kita semua dan membuat aku tambah semangat, terima kasih sampai jumpa kembali.