Semakin Jauh

Semakin Jauh


Sekilas aku merenung memikirkan dia yang telah menjauh. Namun sekilas itu bukan sehari dua hari, tapi setiap hari. Bahkan saat ini, kata “sekilas” itu telah hilang. Setiap aku menghadapi beberapa kejadian, langsung saja pikiran dan hati ini melayang ke arahnya.

Memang dijauhkan dari si malam adalah keinginanku, tapi bukan berarti rasa cinta  tidak ada dalam hati ini. Tujuan menjauh darinya bukanlah untuk menghilangkan segala rasa, tapi supaya “menjauh untuk menjaga” itu bisa terwujud.  

Semakin aku berdoa semakin aku dijauhkan darinya, aku tak tahu apa maksud semua ini.

Apakah dia orang yang tepat hanya saja waktunya yang belum tepat? Atau memang bukan dia orangnya?

Tapi mengapa perasaan ini semakin dalam? Apakah ini hanya ujian? Apakah ini hanya teguran untukku yang salah dalam merespon perasaan?

Jika bukan dia orangnya, apakah rasa ini bisa lenyap dengan sendirinya? Atau aku yang harus berusaha keras melenyapkannya dengan bantuan dan ujian dari sang pemilik hati?

Saat ini, setiap hari aku merasakan dan mengetahui bahwa dia bukan kriteria terbaikku, walau ada sedikit yang sesuai. Tapi, seperti yang aku bilang sebelumnya “PERASAAN INI SEMAKIN DALAM” bahkan ditambah dengan rasa kasihan serta lebih dalam daripada sebelumnya.  

Apakah saat ini perasaannya sama sepertiku? Apakah dia masih peduli denganku? Jika aku tidak ada lagi di dunia ini, apakah dia akan merasa kehilangan?

Bayangkan saja, setiap hari aku memikirkan  orang yang sama, masalah yang sama, dan di tempat yang sama dengan rasa kesal dan pilu. Setiap hari aku memikirkan tentang masa lalu, sekarang, dan masa depan.

Setiap hari aku bertanya, apa maksud semua ini? Apakah menjauhnya dia adalah jawaban dari keinginanku? Atau ada hal lain? Semoga akhir cerita ini bahagia dan tidak merugikan siapapun.

 

Penulis: "Ra Lia"


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url