Layered Architecture

Layered Architecture

Layered Architecture

Layered Architecture dikenal juga dengan N-Tier Architecture.

Arsitektur ini adalah salah satu standard arsitektur untuk kebanyakan aplikasi, dimana aplikasi dibagi secara teknis.

Karena arsitektur ini sangat banyak diketaui oleh pengembang perangkat lunak, hal ini menjadikan arsitektur ini menjadi salah satu pilihan yang banyak digunakan.

Komponen Layered Architecture

Layered Architecture dibagi secara teknis, oleh karena itu komponen-komponen dalam Layered Architecture sama dengan Technical Partition.

Rata-rata banyak yang membagi menjadi 4 layer, Presentation Layer, Business Layer, Persistence Layer dan Database Layer. Namun tidak menutup kemungkina bisa lebih banyak layer ketika aplikasi sangat kompleks.

Komponen Layered Architecture

Tugas Tiap Layer

Setiap layer di Layered Architecture memiliki tugas masing-masing.

Presentation Layer bertanggung jawab menangani semua user interface.
 
Business Layer bertanggung jawab mengeksekusi permintaan logika atau aturan bisnis yang sesuai permintaan.

Persistence Layer bertanggung jawab untuk berinteraksi dengan database untuk melakukan pengolaha data di database.

Database Layer bertanggung jawab untuk menyimpan semua data aplikasi.

Layers of Isolation

Dalam Layered Architecture, tiap Layer akan terisolasi, dan arah komunikasi hanya dilakukan dengan layer dibawah atau diatasnya.

Artinya, misal ketika Presentation Layer ingin mengambil data Product, Presentation Layer akan mengirim request ke Business Layer, lalu akan mengambil data ke Persistence Layer dan baru masuk ke Database Layer.

Tidak direkomendasikan untuk langsung mengakses dari Presentation Layer langsung ke Database Layer misalnya.

Layers of Isolation

Contoh

Setelah tahu cara kerja Layered Architecture, maka kita bisa dengan mudah menggambarkan alur yang harus dibuat ketika membuat aplikasi.

Misal kita ingin menampilkan halaman Product, namu di dalam halaman Product kita juga ingin menampilkan data Seller nya.

Maka kita bisa buat alur aplikasi seperti pada diagram selanjutnya.

contoh

Pertimbangan

Layered Architecture adalah salah satu arsitektur yang banyak dimengerti dan digunakan.

Gunakan Layered Architecture jika kita masih bingung ingin menggunakan arsitektur apa, karena ini adalah arsitektur yang bagus untuk memulai aplikasi.

Namun jangan gunakan Layered Architecture ketika pembagian tim di perusahaan sudah berdasarkan domain, lebih cocok menggunakan Distributed Architecture yang akan kita bahas di materi-materi selanjutnya.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url